Mind
mapping (Pemetaan Pikiran) adalah suatu cara memahami suatu masalah dengan
memanfaatkan cara otak bekerja. Tony Buzan (1974) adalah orang Inggris yang
pertama kali memperkenalkan metode ini.
Metode
ini menguraikan setiap masalah dengan format bercabang-cabang mirip konstruksi
otak. Metode ini menggunakan tulisan dan garis sambung yang menghubungkan suatu
masalah dengan masalah lainnya yang saling berhubungan langsung. Mirip sekali
dengan jaring laba-laba. Suatu masalah diurai menjadi poin-poin yang menyebar
disekitarnya. Karena menyerupai konstruksi otak, maka mempermudah manusia
memahami suatu masalah dengan segala rinciannya.
Mind
mapping ini sebenarnya terinspirasi saat istri saya mengajarkan pelajaran
geografi kepada anak saya. Mengenalkan letak geografis Indonesia menggunakan
jaring-jaring informasi. Indonesia terletak ditengah kertas HVS folio. Kemudian
dibagi menjadi 4 jaring yang berisi info: Letak astronomis, Perbatasan Darat,
Perbatasan Laut dan Zona Ekonomi. Letak astronomis dipecah lagi menjadi 2
bagian: Garis Lintang dan Garis Bujur. Perbatasan Darat dibagi menjadi empat
bagian: Perbatasan dengan Brunei Darussalaam, Malaysia, Papua Nugini dan Timor
Leste. Demikian seterusnya, dibentuk dalam bentuk gambar yang menyerupai jaring
laba-laba. Ternyata metode ini lebih mudah dipahami oleh anak. Anak lebih mudah
menghafal materi pelajaran geografi yang sebenarnya membutuhkan daya ingat yang
tinggi. Melihat hal ini, saya mencoba mengadopsi untuk memahami segala hal.
Hal
pertama yang saya terapkan adalah memahami Manajemen Risiko Level 1 dengan
menggunakan metode mind mapping. Alhamdulillah saya bisa lulus ujian
sertifikasi dengan lebih mudah. Hal ini saya lanjutkan untuk memahami Manajemen
Risiko Level dua dan tiga. Alhamdulillah saya bisa lulus dalam Ujian
Sertifikasi Manajemen Risiko Level dua dan tiga dengan lebih mudah.
Penggunaan
Mind Mapping dalam memahami Manajemen Risiko sangat membantu pegawai bank dalam
memahami big picture materi. Pegawai bank saat ini diwajibkan memiliki
sertifikasi Manajemen Risiko dalam beberapa level. Padahal pegawai bank tidak
memiliki waktu yang cukup untuk membaca buku Manajemen Risiko yang lumayan
tebal. Membacanya saja membutuhkan waktu dan kedisiplinan yang tinggi, apatah
lagi harus menghafalnya. Nah, akhirnya saya membuat Mind Mapping Manajemen
Risiko untuk membantu kolega saya memahami materi Manajemen Risiko sekaligus
persiapan ujian Sertifikasi.
Sunarto
Zulkifli
Saat tulisan ini dibuat, alhamdulillah saya sudah lulus Sertifikasi Manajemen Risiko
Level 3
No comments:
Post a Comment