JAKARTA. Suksesnya produk tabungan untuk skala mikro, yakni Tabunganku di perbankan konvensional, membuat Bank Indonesia (BI) berencana memperluas produk itu untuk diterapkan di perbankan syariah.
"Masih kami godok. Ini harus bersama dengan bank syariah juga," ucap Direktur Eksekutif Departemen Perbankan Syariah BI, Edy Setiadi, Jumat, (21/6).
Ia menyebutkan, saat ini pembahasan soal produk Tabunganku masih dipelajari, terutama soal fitur dalam produk Tabunganku Syariah.
Yang jelas kata Edy, perihal akad, bentuk kontrak tabungan ini sudah pasti akan menggunakan prinsip syariah. Namun, Edy belum tahu apakah itu titipan wadiah atau bagi hasil seperti mudarabah.
BI juga belum menentukan saldo minimum untuk tabunganku syariah itu. Edy hanya bilang, bisa saja saldo minimumnya adalah Rp 20.000 atau Rp 50.000. Ia yakin bahwa ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menabung di bank syariah.
Jika bisa dijalankan, maka bank sentral akan mengajak semua bank mendistribusikan produk Tabunganku Syariah. Namun BI tidak mengharuskan bank-bank itu untuk menjalankan produk ini.
Nantinya, BI juga akan melakukan sosialisasi produk Tabunganku Syariah ini. Dalam waktu dekat, BI akan melaksanakan acara Gerakan Ekonomi Syariah (Gres). Hal ini terkait dengan rencana beroperasinya kantor pusat dari komunikasi ekonomi syariah.
Perlui diketahui, produk Tabunganku merupakan tabungan yang di konsep tanpa biaya yang diluncurkan BI tahun 2010. Selama dua tahun beroperasi, jumlah rekening TabunganKu telah mencapai 2.554.600 juta rekening dengan nilai Rp 2,7 triliun.
Karena produktif diterapkan di bank konvensional, BI berencana, produk tabungan ini bisa diterapkan di bank syariah.
Oleh Annisa Aninditya Wibawa - Jumat, 21 Juni 2013
No comments:
Post a Comment