Thursday, January 22, 2015

SEKILAS TENTANG MIND MAPPING



Mind mapping (Pemetaan Pikiran) adalah suatu cara memahami suatu masalah dengan memanfaatkan cara otak bekerja. Tony Buzan (1974) adalah orang Inggris yang pertama kali memperkenalkan metode ini. 

Metode ini menguraikan setiap masalah dengan format bercabang-cabang mirip konstruksi otak. Metode ini menggunakan tulisan dan garis sambung yang menghubungkan suatu masalah dengan masalah lainnya yang saling berhubungan langsung. Mirip sekali dengan jaring laba-laba. Suatu masalah diurai menjadi poin-poin yang menyebar disekitarnya. Karena menyerupai konstruksi otak, maka mempermudah manusia memahami suatu masalah dengan segala rinciannya.

Mind mapping ini sebenarnya terinspirasi saat istri saya mengajarkan pelajaran geografi kepada anak saya. Mengenalkan letak geografis Indonesia menggunakan jaring-jaring informasi. Indonesia terletak ditengah kertas HVS folio. Kemudian dibagi menjadi 4 jaring yang berisi info: Letak astronomis, Perbatasan Darat, Perbatasan Laut dan Zona Ekonomi. Letak astronomis dipecah lagi menjadi 2 bagian: Garis Lintang dan Garis Bujur. Perbatasan Darat dibagi menjadi empat bagian: Perbatasan dengan Brunei Darussalaam, Malaysia, Papua Nugini dan Timor Leste. Demikian seterusnya, dibentuk dalam bentuk gambar yang menyerupai jaring laba-laba. Ternyata metode ini lebih mudah dipahami oleh anak. Anak lebih mudah menghafal materi pelajaran geografi yang sebenarnya membutuhkan daya ingat yang tinggi. Melihat hal ini, saya mencoba mengadopsi untuk memahami segala hal.

Hal pertama yang saya terapkan adalah memahami Manajemen Risiko Level 1 dengan menggunakan metode mind mapping. Alhamdulillah saya bisa lulus ujian sertifikasi dengan lebih mudah. Hal ini saya lanjutkan untuk memahami Manajemen Risiko Level dua dan tiga. Alhamdulillah saya bisa lulus dalam Ujian Sertifikasi Manajemen Risiko Level dua dan tiga dengan lebih mudah.

Penggunaan Mind Mapping dalam memahami Manajemen Risiko sangat membantu pegawai bank dalam memahami big picture materi. Pegawai bank saat ini diwajibkan memiliki sertifikasi Manajemen Risiko dalam beberapa level. Padahal pegawai bank tidak memiliki waktu yang cukup untuk membaca buku Manajemen Risiko yang lumayan tebal. Membacanya saja membutuhkan waktu dan kedisiplinan yang tinggi, apatah lagi harus menghafalnya. Nah, akhirnya saya membuat Mind Mapping Manajemen Risiko untuk membantu kolega saya memahami materi Manajemen Risiko sekaligus persiapan ujian Sertifikasi.

Sunarto Zulkifli
Saat tulisan ini dibuat, alhamdulillah saya sudah lulus Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3

No comments: