JAKARTA - Sejumlah bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) baru akan segera beroperasi. Setidaknya terdapat empat bank yang tengah mengajukan izin prinsip pembentukan BUS ke Bank Indonesia.
Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI, Ramzi A Zuhdi, mengatakan ada empat bank yang saat ini sedang dalam antrean untuk mendapat izin prinsip dan menjalani uji kelayakan dan kepatutan untuk jajaran direksi. Empat bank tersebut, yaitu BNI Syariah, Bank Panin, Bank Victoria, dan Bank Jabar Banten.
"Dalam melakukan uji kalayakan dan kepatutan, orang di BI agak terbatas sehingga untuk izin prinsip mengantre," kata Ramzi saat ditemui di sela Sarasehan Nasional Menyongsong Milad ke-34 MUI di Gedung BI, Jumat (24/7).
Selain kehadiran sejumlah BUS yang ditargetkan beroperasi tahun ini, beberapa UUS juga akan hadir, seperti UUS Bank OCBC NISP dan Bank Sinarmas. Untuk BCA Syariah, lanjut dia, BI belum menerima pengajuan izin prinsip.
"Mungkin BCA Syariah baru bulan depan," ujar Ramzi. Jika seluruh proses pembentukan dan perizinan bank-bank tersebut lancar, Ramzi menargetkan setidaknya bank-bank tersebut dapat beroperasi dalam dua atau tiga bulan ke depan. Dengan hadirnya BUS dan UUS baru, BI pun optimis dapat mencapai target aset di tahun ini, yaitu Rp 65 triliun. Berdasar data publikasi BI, kinerja bank syariah per Mei 2009 tercatat: aset Rp 53,1 triliun, pembiayaan Rp 40,7 triliun, dan dana pihak ketiga Rp 40,2 triliun.
gie/rif
Sumber: Republika Online
Thursday, July 30, 2009
BSM Raih Penghargaan Bank Syariah Terbaik
Selasa, 28 Juli 2009
Bank Syariah Mandiri (BSM) memperoleh penghargaan sebagai Bank Syariah Terbaik Tahun 2008 dari harian Bisnis Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan kepada BSM atas prestasi kinerja yang baik dalam segala aspek ditengah situasi krisis finansial global. Penyerahan penghargaan dilangsungkan di Hotel Mulia, Rabu (22/7).
“Alhamdulillah BSM terpilih sebagai bank syariah terbaik pada tahun 2008 oleh Bisnis Indonesia. Suatu kehormatan bagi kami untuk menerima penghargaan ini” papar Direktur Utama BSM, Yuslam Fauzi. Lebih lanjut, Yuslam mengatakan BSM terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada nasabah.
“Kami terus berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang telah kami peroleh selama ini melalui peningkatan layanan kepada para nasabah. Salah satu cara peningkatan layanan tersebut adalah melalui pengembangan jaringan outlet dan layanan e-banking” katanya lebih lanjut.
Saat ini BSM telah memiliki 343 outlet yang tersebar di 24 provinsi. Perinciannya adalah 48 kantor cabang, 86 Kantor Cabang Pembantu, 82 Kantor Kas, 68 payment point, dan 49 Konter Layanan Syariah.
Menurut Yuslam Fauzi, pengembangan jaringan akan terus dilakukan agar BSM semakin dekat dengan nasabah dan masyarakat. Selain memiliki jaringan yang luas, BSM juga mengembangkan layanan e-banking. Beragam fasilitas e-banking telah dimiliki oleh BSM, antara lain kartu ATM, mobile banking dan internet banking.
Di tempat terpisah, Direktur BSM, Hanawijaya, memaparkan manfaat e-banking yang dimiliki BSM. ‘“Alhamdulillah, mobile banking dan internet banking kami mampu memberikan kemudahan bertransaksi bagi nasabah.’’ Fitur utama dari kedua layanan di atas, menurut Hanawijaya, adalah transfer ke bank lain secara real time. Dengan fasilitas ini, nasabah tidak perlu datang ke outlet BSM untuk melakukan transfer uang secara mendadak. ‘’Cukup manfaatkan kedua fasilitas kami tersebut” katanya menjelaskan.
Kedua layanan tersebut telah dilengkapi dengan fitur konfirmasi nama penerima tujuan transfer. “Dengan begitu, nasabah dapat memastikan kiriman uangnya tidak salah tujuan” katanya lebih lanjut. Fitur-fitur lainnya adalah cek saldo, cek mutasi saldo sampai dengan 20 transaksi, pembayaran tagihan, cetak mutasi 3 (tiga) bulan terakhir untuk internet banking. Khusus pada mobile banking, juga dilengkapi dengan layanan kata-kata bijak, dan informasi NAB Reksadana.
Sebagai informasi, BSM adalah bank pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi GPRS pada produk mobile banking. Dengan fasilitas ini, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan di seluruh dunia dengan mudah dan murah. Setiap transaksi yang dilakukan hanya terkena biaya pulsa tidak lebih dari Rp50. Mobile banking BSM juga dilengkapi dengan menu navigasi sehingga nasabah dapat bertransaksi melalui ponsel semudah menggunakan ATM.
Sedangkan, layanan internet banking BSM tampil dengan layar terpadu sehingga memudahkan nasabah untuk mengontrol seluruh aktivitas keuangannya melalui layar terpadu.
Sumber: PKES
Bank Syariah Mandiri (BSM) memperoleh penghargaan sebagai Bank Syariah Terbaik Tahun 2008 dari harian Bisnis Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan kepada BSM atas prestasi kinerja yang baik dalam segala aspek ditengah situasi krisis finansial global. Penyerahan penghargaan dilangsungkan di Hotel Mulia, Rabu (22/7).
“Alhamdulillah BSM terpilih sebagai bank syariah terbaik pada tahun 2008 oleh Bisnis Indonesia. Suatu kehormatan bagi kami untuk menerima penghargaan ini” papar Direktur Utama BSM, Yuslam Fauzi. Lebih lanjut, Yuslam mengatakan BSM terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada nasabah.
“Kami terus berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang telah kami peroleh selama ini melalui peningkatan layanan kepada para nasabah. Salah satu cara peningkatan layanan tersebut adalah melalui pengembangan jaringan outlet dan layanan e-banking” katanya lebih lanjut.
Saat ini BSM telah memiliki 343 outlet yang tersebar di 24 provinsi. Perinciannya adalah 48 kantor cabang, 86 Kantor Cabang Pembantu, 82 Kantor Kas, 68 payment point, dan 49 Konter Layanan Syariah.
Menurut Yuslam Fauzi, pengembangan jaringan akan terus dilakukan agar BSM semakin dekat dengan nasabah dan masyarakat. Selain memiliki jaringan yang luas, BSM juga mengembangkan layanan e-banking. Beragam fasilitas e-banking telah dimiliki oleh BSM, antara lain kartu ATM, mobile banking dan internet banking.
Di tempat terpisah, Direktur BSM, Hanawijaya, memaparkan manfaat e-banking yang dimiliki BSM. ‘“Alhamdulillah, mobile banking dan internet banking kami mampu memberikan kemudahan bertransaksi bagi nasabah.’’ Fitur utama dari kedua layanan di atas, menurut Hanawijaya, adalah transfer ke bank lain secara real time. Dengan fasilitas ini, nasabah tidak perlu datang ke outlet BSM untuk melakukan transfer uang secara mendadak. ‘’Cukup manfaatkan kedua fasilitas kami tersebut” katanya menjelaskan.
Kedua layanan tersebut telah dilengkapi dengan fitur konfirmasi nama penerima tujuan transfer. “Dengan begitu, nasabah dapat memastikan kiriman uangnya tidak salah tujuan” katanya lebih lanjut. Fitur-fitur lainnya adalah cek saldo, cek mutasi saldo sampai dengan 20 transaksi, pembayaran tagihan, cetak mutasi 3 (tiga) bulan terakhir untuk internet banking. Khusus pada mobile banking, juga dilengkapi dengan layanan kata-kata bijak, dan informasi NAB Reksadana.
Sebagai informasi, BSM adalah bank pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi GPRS pada produk mobile banking. Dengan fasilitas ini, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan di seluruh dunia dengan mudah dan murah. Setiap transaksi yang dilakukan hanya terkena biaya pulsa tidak lebih dari Rp50. Mobile banking BSM juga dilengkapi dengan menu navigasi sehingga nasabah dapat bertransaksi melalui ponsel semudah menggunakan ATM.
Sedangkan, layanan internet banking BSM tampil dengan layar terpadu sehingga memudahkan nasabah untuk mengontrol seluruh aktivitas keuangannya melalui layar terpadu.
Sumber: PKES
BSM Raih Penghargaan IB Award
JAKARTA -- Bank Syariah Mandiri (BSM) memperoleh dua penghargaan iB Award 2009 dari empat kategori penilaian yang dilakukan Bank Indonesia (BI). Kedua penghargaan itu adalah untuk kategori Human Resource Development dan Outlet Productivity.
Deputi Gubernur BI, Siti Ch Fadjrijah, secara langsung memberikan penghargaan iB Award kepada Direktur Utama (Dirut) BSM, Yuslam Fauzi dan Direktur BSM, Zainal Fanani. Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan pada malam penutupan Festival Ekonomi Syariah (FES) ke-2 di Jakarta Convention Centre, Sabtu (7/2) malam.
Dua penghargaan lainnya adalah untuk kategori Market Share Acceleration dan Service Quality. Tahun 2008 BSM juga memenangkan penghargaan serupa yakni iB Award untuk kategori The Best Human Resource Development.
Deputi Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI, Mulya E Siregar menegaskan penilaian untuk keempat kategori dilakukan oleh BI dan Karim Business Consulting. Untuk kategori human resource development, salah satu kriteria penilaian adalah fasilitas apa yang diberikan bank syariah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berada di dalamnya. Sedangkan, untuk outlet productivity penilaian antara lain didasarkan pada produktivitas rata-rata per outlet bank syariah dalam menghimpun dana pihak ketiga, pembiayaan, dan peningkatan aset.
Dirut BSM, Yuslam Fauzi, mengatakan bersyukur atas penghargaan yang diperoleh untuk kedua kalinya ini. ''Alhamdulillah, kami mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan,'' kata Yuslam dalam rilisnya yang diterima Republika. Dia mengakui pembinaan SDM merupakan bagian yang amat diperhatikan di BSM. ''Mudah-mudahan dengan membangun SDM ini, BSM ikut memberikan sumbangan kepada industri perbankan syariah dan memberi kemaslahatan kepada orang banyak.''
Lebih jauh dia mengatakan bahwa BSM menyadari bahwa pertumbuhan industri perbankan syariah amat pesat sehingga harus dibarengi dengan peningkatan dari sisi kuantitas dan kualitas SDM-nya. Karena itu, kata dia, dibutuhkan pembinaan yang terus menerus terhadap sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya. ''Untuk pengembangan SDM kami fokus di kompetensi, integritas, dan patriotisme religius.''
Sementara, hingga Desember 2008, jumlah pegawai di Bank Syariah Mandiri mencapai 3.500 orang. Jumlah itu meningkat sekitar 16 persen dari Desember 2007 di mana saat itu jumlah pegawai mencapai 3.000 orang, dan meningkat cukup besar sejak BSM berdiri sembilan tahun yang lalu yang baru memiliki pegawai 400 orang. Saat ini, lebih dari 70 persen pegawai BSM adalah lulusan perguruan tinggi baik jenjang S1 maupun S2. Dari sisi usia, 75 persen pegawai BSM berusia di bawah 35 tahun, 21 persen berusia 36-45 tahun, dan hanya empat persen yang berusia di atas 45 tahun.
Mengenai kinerja keuangan, Yuslam menjelaskan bahwa hingga akhir Desember 2008, total aset BSM mencapai Rp 17 triliun lebih (unaudited) atau tumbuh sekitar 32 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai hampir Rp 15 triliun atau tumbuh kira-kira 34 persen. ''Yang menggembirakan pertumbuhan dana masyarakat itu terutama berasal dari tabungan, yang tumbuh sebesar Rp 1,4 triliun lebih menjadi Rp 5,283 triliun, atau tumbuh 36,44 persen dibanding posisi akhir pada 2007.''
Pembiayaan yang disalurkan BSM sudah sekitar Rp 13,3 triliun. Modal Inti BSM sudah kira-kira Rp 1,4 triliun. Itu berarti Capital Adequacy Ratio (CAR) BSM cukup kuat, yaitu antara 13 persen sampai 14 persen. Jumlah jaringan BSM pun terus bertambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hingga Desember 2008, BSM memiliki 315 outlet tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Rinciannya adalah 57 kantor cabang, 55 kantor cabang pembantu, 23 unit pelayanan syariah, 77 kantor kas, 47 kantor layanan syariah, 44 payment poin. mag/yto
Sumber: Republika Online
Kinerja BSM (Hingga Desember 2008)
- Rp 17 TriliunTotal aset BSM atau tumbuh sekitar 32 persen.
- Rp 15 TriliunDana Pihak Ketiga (DPK) atau tumbuh kira-kira 34 persen, terutama berasal dari tabungan (36,44 persen).
- Rp 13,3 TriliunPembiayaan yang telah disalurkan BSM.
- Rp 1,4 TriliunModal Inti BSM.
Deputi Gubernur BI, Siti Ch Fadjrijah, secara langsung memberikan penghargaan iB Award kepada Direktur Utama (Dirut) BSM, Yuslam Fauzi dan Direktur BSM, Zainal Fanani. Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan pada malam penutupan Festival Ekonomi Syariah (FES) ke-2 di Jakarta Convention Centre, Sabtu (7/2) malam.
Dua penghargaan lainnya adalah untuk kategori Market Share Acceleration dan Service Quality. Tahun 2008 BSM juga memenangkan penghargaan serupa yakni iB Award untuk kategori The Best Human Resource Development.
Deputi Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI, Mulya E Siregar menegaskan penilaian untuk keempat kategori dilakukan oleh BI dan Karim Business Consulting. Untuk kategori human resource development, salah satu kriteria penilaian adalah fasilitas apa yang diberikan bank syariah untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berada di dalamnya. Sedangkan, untuk outlet productivity penilaian antara lain didasarkan pada produktivitas rata-rata per outlet bank syariah dalam menghimpun dana pihak ketiga, pembiayaan, dan peningkatan aset.
Dirut BSM, Yuslam Fauzi, mengatakan bersyukur atas penghargaan yang diperoleh untuk kedua kalinya ini. ''Alhamdulillah, kami mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan,'' kata Yuslam dalam rilisnya yang diterima Republika. Dia mengakui pembinaan SDM merupakan bagian yang amat diperhatikan di BSM. ''Mudah-mudahan dengan membangun SDM ini, BSM ikut memberikan sumbangan kepada industri perbankan syariah dan memberi kemaslahatan kepada orang banyak.''
Lebih jauh dia mengatakan bahwa BSM menyadari bahwa pertumbuhan industri perbankan syariah amat pesat sehingga harus dibarengi dengan peningkatan dari sisi kuantitas dan kualitas SDM-nya. Karena itu, kata dia, dibutuhkan pembinaan yang terus menerus terhadap sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya. ''Untuk pengembangan SDM kami fokus di kompetensi, integritas, dan patriotisme religius.''
Sementara, hingga Desember 2008, jumlah pegawai di Bank Syariah Mandiri mencapai 3.500 orang. Jumlah itu meningkat sekitar 16 persen dari Desember 2007 di mana saat itu jumlah pegawai mencapai 3.000 orang, dan meningkat cukup besar sejak BSM berdiri sembilan tahun yang lalu yang baru memiliki pegawai 400 orang. Saat ini, lebih dari 70 persen pegawai BSM adalah lulusan perguruan tinggi baik jenjang S1 maupun S2. Dari sisi usia, 75 persen pegawai BSM berusia di bawah 35 tahun, 21 persen berusia 36-45 tahun, dan hanya empat persen yang berusia di atas 45 tahun.
Mengenai kinerja keuangan, Yuslam menjelaskan bahwa hingga akhir Desember 2008, total aset BSM mencapai Rp 17 triliun lebih (unaudited) atau tumbuh sekitar 32 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai hampir Rp 15 triliun atau tumbuh kira-kira 34 persen. ''Yang menggembirakan pertumbuhan dana masyarakat itu terutama berasal dari tabungan, yang tumbuh sebesar Rp 1,4 triliun lebih menjadi Rp 5,283 triliun, atau tumbuh 36,44 persen dibanding posisi akhir pada 2007.''
Pembiayaan yang disalurkan BSM sudah sekitar Rp 13,3 triliun. Modal Inti BSM sudah kira-kira Rp 1,4 triliun. Itu berarti Capital Adequacy Ratio (CAR) BSM cukup kuat, yaitu antara 13 persen sampai 14 persen. Jumlah jaringan BSM pun terus bertambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hingga Desember 2008, BSM memiliki 315 outlet tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Rinciannya adalah 57 kantor cabang, 55 kantor cabang pembantu, 23 unit pelayanan syariah, 77 kantor kas, 47 kantor layanan syariah, 44 payment poin. mag/yto
Sumber: Republika Online
Kinerja BSM (Hingga Desember 2008)
- Rp 17 TriliunTotal aset BSM atau tumbuh sekitar 32 persen.
- Rp 15 TriliunDana Pihak Ketiga (DPK) atau tumbuh kira-kira 34 persen, terutama berasal dari tabungan (36,44 persen).
- Rp 13,3 TriliunPembiayaan yang telah disalurkan BSM.
- Rp 1,4 TriliunModal Inti BSM.
Hati-hati exodus SDM Bank Syariah
Teman2 yang alumni program leadership atau yang sudah mendapatkan materi leadership dimanapun, pasti sudah tahu bahwa pemimpin yang tidak inspiring, bahkan cenderung diktator atau militerisme bisa saja mencapai target yang ditetapkan perusahaan, bahkan dengan hasil yang gemilang. Namun hasil ini tidak akan langgeng. Mungkin masuk dalam kriteria GOOD tapi tidak GREAT.
Tetapi dalam beberapa kasus, manajemen lebih menyukai kondisi ini. Mereka cenderung tutup mata terhadap apapun yang terjadi di lapangan. Keluhan dari anak buah dari pemimpin diktator yang mencapai target dengan gemilang dianggap sebagai angin lalu dan bahkan dituduh mencemarkan nama baik.
Semua pihak pasti setuju bahwa pencapaian target perusahaan yang langgeng atau berkesinambungan hanya dapat dicapai dengan kepemimpinan efektif. Kita tidak bicara pencapaian kinerja 2 tahun dan pada tahun ke-4 jeblok, tetapi kita bicara tentang pencapaian kinerja perusahaan 5 tahun, 10 tahun, atau bahkan 100 tahun mendatang.
Saya memandang perlu ada upaya "break through" untuk mendorong terciptanya kepemimpinan efektif. Kepemimpinan efektif tidak hanya bicara individu tapi juga sistem. Saya mengusulkan beberapa hal antara lain:
1. HRD harus melakukan survey berkala terhadap kinerja manajemen di Unit bisnis seperti cabang. Obyek survey antara lain seluruh staf di cabang. Untuk realisasinya, HRD harus turun langsung melakukan survey agar bisa mendapatkan data yang lebih obyektif.
2. Hasil survey tersebut harus ditindaklanjuti secara positif dan cepat. Jangan sekadar survey belaka.
3. Mengevaluasi sistem yang ada, karena lingkungan ikut membentuk tipe kepemimpinan seseorang, terkait sistem remunerasi, rotasi, mutasi dan promosi. Bukan tidak mungkin kepemimpinan yang tidak efektif terbentuk karena seorang pemimpin sudah merasa jenuh atau kecewa.
Contoh:
a. Pemimpin yang terlalu lama disatu unit kerja justru akan membentuk raja-raja kecil di daerah.
b. Sistem remunerasi yang tidak relevan
4. Terakhir, jangan seperti katak dalam tempurung. Merasa diri paling hebat, merasa memiliki sistem paling baik. Sesungguhnya kita tengah berada dalam era persaingan yang dahsyat. Bank-bank syariah mulai bermunculan, seperti BCA Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Jabar Banten Syariah dan lain-lain. Para pesaing itu sudah siap meng-hijack dengan harga transfer lebih tinggi dan bahkan mungkin belum pernah terfikirkan. Kalau tidak segera memperbaiki sistem, maka hanya loyalitas tingkat tinggi yang bisa menahan laju kepergian SDM bertalenta.
Untuk itu, saya mengingatkan kepada bank-bank syariah existing: Rawatlah SDM sebagai aset bukan obyek penderita. Ingat mereka pun juga stake holder. Jika tidak dirawat dengan baik, hati-hatilah eksodus besar-besaran akan terjadi.
Salam Sukses
Sunarto Zulkifli
NB: Sedih rasanya kehilangan Cristiano Ronaldo. Tapi apa boleh buat kehidupan yang nyaman di Spanyol dan salary yang menakjubkan menjadi daya tarik tersendiri. Tapi hati ini tetap untuk MU. Hidup MU.... Sorry ya fans club lainnya. sekadar contoh belaka.
Ngemeng2, semoga Telkom berhasil mendapatkan hak siar liga Inggris. He..he.. sorry intermezo...
Tetapi dalam beberapa kasus, manajemen lebih menyukai kondisi ini. Mereka cenderung tutup mata terhadap apapun yang terjadi di lapangan. Keluhan dari anak buah dari pemimpin diktator yang mencapai target dengan gemilang dianggap sebagai angin lalu dan bahkan dituduh mencemarkan nama baik.
Semua pihak pasti setuju bahwa pencapaian target perusahaan yang langgeng atau berkesinambungan hanya dapat dicapai dengan kepemimpinan efektif. Kita tidak bicara pencapaian kinerja 2 tahun dan pada tahun ke-4 jeblok, tetapi kita bicara tentang pencapaian kinerja perusahaan 5 tahun, 10 tahun, atau bahkan 100 tahun mendatang.
Saya memandang perlu ada upaya "break through" untuk mendorong terciptanya kepemimpinan efektif. Kepemimpinan efektif tidak hanya bicara individu tapi juga sistem. Saya mengusulkan beberapa hal antara lain:
1. HRD harus melakukan survey berkala terhadap kinerja manajemen di Unit bisnis seperti cabang. Obyek survey antara lain seluruh staf di cabang. Untuk realisasinya, HRD harus turun langsung melakukan survey agar bisa mendapatkan data yang lebih obyektif.
2. Hasil survey tersebut harus ditindaklanjuti secara positif dan cepat. Jangan sekadar survey belaka.
3. Mengevaluasi sistem yang ada, karena lingkungan ikut membentuk tipe kepemimpinan seseorang, terkait sistem remunerasi, rotasi, mutasi dan promosi. Bukan tidak mungkin kepemimpinan yang tidak efektif terbentuk karena seorang pemimpin sudah merasa jenuh atau kecewa.
Contoh:
a. Pemimpin yang terlalu lama disatu unit kerja justru akan membentuk raja-raja kecil di daerah.
b. Sistem remunerasi yang tidak relevan
4. Terakhir, jangan seperti katak dalam tempurung. Merasa diri paling hebat, merasa memiliki sistem paling baik. Sesungguhnya kita tengah berada dalam era persaingan yang dahsyat. Bank-bank syariah mulai bermunculan, seperti BCA Syariah, BRI Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Jabar Banten Syariah dan lain-lain. Para pesaing itu sudah siap meng-hijack dengan harga transfer lebih tinggi dan bahkan mungkin belum pernah terfikirkan. Kalau tidak segera memperbaiki sistem, maka hanya loyalitas tingkat tinggi yang bisa menahan laju kepergian SDM bertalenta.
Untuk itu, saya mengingatkan kepada bank-bank syariah existing: Rawatlah SDM sebagai aset bukan obyek penderita. Ingat mereka pun juga stake holder. Jika tidak dirawat dengan baik, hati-hatilah eksodus besar-besaran akan terjadi.
Salam Sukses
Sunarto Zulkifli
NB: Sedih rasanya kehilangan Cristiano Ronaldo. Tapi apa boleh buat kehidupan yang nyaman di Spanyol dan salary yang menakjubkan menjadi daya tarik tersendiri. Tapi hati ini tetap untuk MU. Hidup MU.... Sorry ya fans club lainnya. sekadar contoh belaka.
Ngemeng2, semoga Telkom berhasil mendapatkan hak siar liga Inggris. He..he.. sorry intermezo...
Subscribe to:
Posts (Atom)