Salah satu "penyakit" di bank adalah pembiayaan untuk koperasi yang bermasalah. Ada beberapa penyebab pembiayaan koperasi bermasalah, antara lain:
1. side streaming saat penyaluran dana. seharusnya dana disalurkan kepada anggota koperasi, malahan digunakan untuk usaha produktif
2. end user fiktif. Koperasi mengajukan nama fiktif
3. penggunaan nama end user (topengan)
4. side streaming angsuran. dana yang diterima koperasi tidak dibayarkan ke bank tapi diputar kembali
Repotnya, kebanyakan pembiayaan koperasi tidak punya jaminan.
Teknik penagihan untuk koperasi dapat dilakukan dengan cara:
1. Lakukan proses rekonsiliasi data bank dan data koperasi. Jika ada perbedaan angka, dapat diasumsikan suspect sidestreaming
2. Lakukan sampling end user. Apakah benar end user menerima pinjaman sesuai catatan di koperasi? Jika berbeda, maka dapat dipastikan dana dipakai pengurus atau pihak lain
3. Lakukan sampling juga pembayaran angsuran. Jika tidak sesuai dengan setoran bank, maka dipastikan dana terpakai pengurus
4. Atas dasar data tsb diatas, lakukan investigasi kepada pengurus koperasi. Lakukan "pressing" sampai ada pengakuan penggunaan dana. Buatkan Surat Pernyataan
5. Buatkan Surat Peringatan ke Koperasi, tembusan instansinya. Biasanya pengurus "takut" karena bisa jadi dipecat dan gak dapat pensiun
6. Kalau tidak mempan, lakukan somasi dengan kerjasama LAWYER. Kalau sudah pake lawyer, nasabah lebih "takut" dan biasanya akan melakukan pembayaran atau minimal minta penjadualan kembali pembayaran
Selamat mencoba
Tuesday, October 28, 2014
Wednesday, September 17, 2014
Penyebab Pembiayaan Bermasalah
Penanganan pembiayaan bermasalah dapat dianalogikan dengan dokter. Kita harus melakukan diagnosa terlebih dulu untuk mengetahui penyebab pembiayaan menjadi bermasalah.
Berdasarkan sumber pembayaran angsuran, penyebab pembiayaan bermasalah dapat dibagi menjadi 2: siklikal dan struktural.
1. Siklikal artinya, kejadian insidentil yang mempengaruhi keuangan nasabah, seperti: kecelakaan sehingga harus dirawat, anak masuk sekolah butuh biaya, dll.
2. Struktural artinya kejadian tetap yang berpengaruh negatif terhadap kemampuan bayar nasabah, seperti: PHK, perusahaan bangkrut, bad character dan lain-lain
Secara umum, berikut ini adalah beberapa penyebab pembiayaan bermasalah yang sering ditemukan:
1.Faktor bisnis: bisnis tertipu, pecah kongsi, PHK, ada kebijakan pemerintah
2.Faktor karakter: sulit dihubungi, no telpon terus berganti, nasabah hilang (skip), breaking the promise (sering ingkar janji), topengan, dan lain-lain
3.Faktor internal bank: perbedaan pencatatan sisa hutang, fiktif, fraud
Setelah mengetahui penyebabnya, maka kita akan dapat menentukan strategi penanganan pembiayaan bermasalah, antara lain:
1. penagihan intensif
2. restruktur
3. lelang
4. litigasi
Berdasarkan sumber pembayaran angsuran, penyebab pembiayaan bermasalah dapat dibagi menjadi 2: siklikal dan struktural.
1. Siklikal artinya, kejadian insidentil yang mempengaruhi keuangan nasabah, seperti: kecelakaan sehingga harus dirawat, anak masuk sekolah butuh biaya, dll.
2. Struktural artinya kejadian tetap yang berpengaruh negatif terhadap kemampuan bayar nasabah, seperti: PHK, perusahaan bangkrut, bad character dan lain-lain
Secara umum, berikut ini adalah beberapa penyebab pembiayaan bermasalah yang sering ditemukan:
1.Faktor bisnis: bisnis tertipu, pecah kongsi, PHK, ada kebijakan pemerintah
2.Faktor karakter: sulit dihubungi, no telpon terus berganti, nasabah hilang (skip), breaking the promise (sering ingkar janji), topengan, dan lain-lain
3.Faktor internal bank: perbedaan pencatatan sisa hutang, fiktif, fraud
Setelah mengetahui penyebabnya, maka kita akan dapat menentukan strategi penanganan pembiayaan bermasalah, antara lain:
1. penagihan intensif
2. restruktur
3. lelang
4. litigasi
Tuesday, September 16, 2014
Monitoring Pembiayaan, Hal Yang Terlupakan
Marketing bank terkadang lupa bahwa tugas monitoring pembiayaan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah juga merupakan salah satu tanggung jawab utamanya. Marketing bank meluangkan seluruh tenaga, waktu dan pikiran untuk menggolkan sebuah proposal pembiayaan. Proses pembiayaan meliputi:
1. solisit,
2. investigasi,
3. pembuatan Nota Analisa,
4. Komite Pembiayaan,
5. SP3
6. Pengikatan
7. Pencairan
8. Monitoring
Setelah proses pencairan, Marketing seringkali merasa sudah selesai dan target tercapai. Padahal mereka lupa, pada saat pencairan terjadi saat itulah pedang sudah menempel di leher. Siap memotong leher marketing kalau tidak melakukan proses monitoring bisnis nasabah dan pembayaran. Marketing terkadang "melupakan" nasabah saat sudah cair, tidak memantau pembayaran angsuran. Baru terkaget-kaget kalau nasabah sudah masuk status NPF (Non Performing Financing).
Nah, all of Marketer. Ingat-ingat proses nomor 8 ya: MONITORING.
1. solisit,
2. investigasi,
3. pembuatan Nota Analisa,
4. Komite Pembiayaan,
5. SP3
6. Pengikatan
7. Pencairan
8. Monitoring
Setelah proses pencairan, Marketing seringkali merasa sudah selesai dan target tercapai. Padahal mereka lupa, pada saat pencairan terjadi saat itulah pedang sudah menempel di leher. Siap memotong leher marketing kalau tidak melakukan proses monitoring bisnis nasabah dan pembayaran. Marketing terkadang "melupakan" nasabah saat sudah cair, tidak memantau pembayaran angsuran. Baru terkaget-kaget kalau nasabah sudah masuk status NPF (Non Performing Financing).
Nah, all of Marketer. Ingat-ingat proses nomor 8 ya: MONITORING.
TEKNIK PENAGIHAN
Hampir semua bank memiliki pembiayaan bermasalah. Tapi yang terpenting adalah bagaimana cara menangani pembiayaan bermasalah dan bagaimana mencegah agar tidak terulang.
Ada beberapa teknik penagihan:
1. sms blast
2. tele collection
3. field collection
3 hal tersebut terlihat sederhana, tapi pada prakteknya tidaklah mudah. Kita akan banyak menemukan kasus perlawanan dari nasabah, baik fisik maupun legal.
Agar tidak terulang, setiap penyebab pembiayaan bermasalah harus diadministrasikan dengan baik. Dengan menggunakan pendekatan statistik, kita bisa membuat beberapa kesimpulan kenapa suatu pembiayaan bisa bermasalah. Atas dasar hal tersebut, Tim Penagihan dapat memberikan masukan kepada Unit Bisnis mengenai produk ataupun target market. Misalkan, pembiayaan sebaik tidak disalurkan ke daerah tertentu, pembiayaan akan bermasalah jika disalurkan kepada segmen tertentu, dan lain-lain
Jadi penagihan tidak sekadar penagihan tapi juga memberikan masukan yang terbaik bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap suatu produk ataupun target market.
Ada beberapa teknik penagihan:
1. sms blast
2. tele collection
3. field collection
3 hal tersebut terlihat sederhana, tapi pada prakteknya tidaklah mudah. Kita akan banyak menemukan kasus perlawanan dari nasabah, baik fisik maupun legal.
Agar tidak terulang, setiap penyebab pembiayaan bermasalah harus diadministrasikan dengan baik. Dengan menggunakan pendekatan statistik, kita bisa membuat beberapa kesimpulan kenapa suatu pembiayaan bisa bermasalah. Atas dasar hal tersebut, Tim Penagihan dapat memberikan masukan kepada Unit Bisnis mengenai produk ataupun target market. Misalkan, pembiayaan sebaik tidak disalurkan ke daerah tertentu, pembiayaan akan bermasalah jika disalurkan kepada segmen tertentu, dan lain-lain
Jadi penagihan tidak sekadar penagihan tapi juga memberikan masukan yang terbaik bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap suatu produk ataupun target market.
Monday, September 15, 2014
BABY DAYS OUT – TOUR ISTANA PRESIDEN
#BSMWritersClub #BSMkompetisimenulis
Hari minggu tanggal 14 September 2014, aku ikut abiku jalan-jalan ke Istana Presiden Republik Indonesia. Hatiku senang sekali, karena ini pertama kali aku mengunjungi Istana Presiden. Oh iya, namaku M. Fatih Ashidqie, tapi biasa dipanggil Fatih saja. Dan ternyata aku adalah peserta paling muda di rombongan tour ini. Usiaku baru 9 bulan loh…
Pagi-pagi sekali aku sudah bangun. Ummi langsung memandikan dan tidak lupa mengganti pampersku. Maklum, aku lagi sering pipis, xixixi…
Sekitar jam 7 pagi, mobil parkir di sebuah gedung dipojokan jalan Thamrin. Aku pikir ini adalah istana Presiden. Eh ternyata, ini adalah kantor abiku, Bank Syariah Mandiri. Habis, gedungnya tinggi banget dan besar sekaleee…
Jam 9 pagi kami tiba di Istana Presiden. Pertama kali disuguhi pemutaran video tentang istana presiden. Suasananya terlalu protokoler dan tidak nyaman untuk anak-anak seperti aku. Cara presentasinya pun gak menarik, monoton banget. Aku intip beberapa pengunjung ada yang ngobrol, main gadget dan mengantuk. Aku sendiri mending mimik cucu ajaah, xixixi…
Setelah itu, kami menuju istana. Isinya bagus sekali, megah persis istana princess ana di film Frozen. Aku baru tau kalo ibu Negara suka foto-foto ya. Banyak sekali hasil karya beliau didalam istana. Persis banget sama ummi. Ummi aku paling narsis sedunia. Semua pose ada di ponselnya. Foto saat kasih makan aku ada, saat mandiin aku ada, saat ajak main ke lapangan dekat rumah ada, saat arisan ada, saat ganti pampers pun ada. Ckckck…
Didalam istana terdapat beberapa patung dan foto para pendiri negeri ini pun terpampang di sana. Ada Gajahmada, pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, dan Jendral Sudirman. Aku makin bangga dengan sejarah Indonesia yang begitu kental dengan perjuangan. Aku jadi ingat bagaimana perjuangan abiku di Bank Syariah Mandiri. Bukan lagi pergi pagi pulang petang, tapi kadang juga tidak pulang. Aku sendiri jarang ketemu abi kecuali hari sabtu atau minggu. Selebihnya, gak pernah ketemu. Abi pergi saat aku masih tidur, abi pulang saat aku sudah tidur. Malahan pernah tidak pulang satu minggu karena harus menagih hutang di luar kota. Paling-paling aku bisa lihat abi lewat ponsel ummi. Awalnya aku merasa kecewa sekali, tapi setelah berkunjung ke istana aku jadi semakin mengerti, bahwa perjuangan butuh pengorbanan. Biarlah aku berkorban tidak ketemu abi, asalkan ekonomi syariah berdiri tegak di Negara Indonesia. Aku berdoa semoga BSM bisa menjadi gerbong ekonomi syariah di dunia. Cie..cie..
Kalau boleh saran, sesuai komitmen presiden yang menjadikan istana sebagai rumah rakyat, seharusnya istana menyediakan fasilitas tour untuk kepentingan anak-anak seperti: pembawa acara yang fun gak monoton, area bermain anak, badut, video presentasi yang lebih fun dan lain-lain. Apalagi pengunjung istana justru lebih banyak anak-anak pelajar. Dan satu lagi, ruang menyusui buat balita kayak aku, xixixi…
Selain itu, aku mau mengucapkan terima kasih buat kakak2 panitia dari BSM Writters. Aku bertekad akan menjadi penulis seperti kakak2 panitia. Makasih juga buat Kakak yang baik2 dan cantik2 yang udah mau gendong2 aku. Aku serasa jadi artis banget. Cihuuuyyy…
Pesan abiku:
#kunjungi BSM di www.syariahmandiri.co.id
#kalau berhutang harus mau bayar. Kalau tidak bayar, tidak diterima Allah kalau wafat
Hari minggu tanggal 14 September 2014, aku ikut abiku jalan-jalan ke Istana Presiden Republik Indonesia. Hatiku senang sekali, karena ini pertama kali aku mengunjungi Istana Presiden. Oh iya, namaku M. Fatih Ashidqie, tapi biasa dipanggil Fatih saja. Dan ternyata aku adalah peserta paling muda di rombongan tour ini. Usiaku baru 9 bulan loh…
Pagi-pagi sekali aku sudah bangun. Ummi langsung memandikan dan tidak lupa mengganti pampersku. Maklum, aku lagi sering pipis, xixixi…
Sekitar jam 7 pagi, mobil parkir di sebuah gedung dipojokan jalan Thamrin. Aku pikir ini adalah istana Presiden. Eh ternyata, ini adalah kantor abiku, Bank Syariah Mandiri. Habis, gedungnya tinggi banget dan besar sekaleee…
Jam 9 pagi kami tiba di Istana Presiden. Pertama kali disuguhi pemutaran video tentang istana presiden. Suasananya terlalu protokoler dan tidak nyaman untuk anak-anak seperti aku. Cara presentasinya pun gak menarik, monoton banget. Aku intip beberapa pengunjung ada yang ngobrol, main gadget dan mengantuk. Aku sendiri mending mimik cucu ajaah, xixixi…
Setelah itu, kami menuju istana. Isinya bagus sekali, megah persis istana princess ana di film Frozen. Aku baru tau kalo ibu Negara suka foto-foto ya. Banyak sekali hasil karya beliau didalam istana. Persis banget sama ummi. Ummi aku paling narsis sedunia. Semua pose ada di ponselnya. Foto saat kasih makan aku ada, saat mandiin aku ada, saat ajak main ke lapangan dekat rumah ada, saat arisan ada, saat ganti pampers pun ada. Ckckck…
Didalam istana terdapat beberapa patung dan foto para pendiri negeri ini pun terpampang di sana. Ada Gajahmada, pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, dan Jendral Sudirman. Aku makin bangga dengan sejarah Indonesia yang begitu kental dengan perjuangan. Aku jadi ingat bagaimana perjuangan abiku di Bank Syariah Mandiri. Bukan lagi pergi pagi pulang petang, tapi kadang juga tidak pulang. Aku sendiri jarang ketemu abi kecuali hari sabtu atau minggu. Selebihnya, gak pernah ketemu. Abi pergi saat aku masih tidur, abi pulang saat aku sudah tidur. Malahan pernah tidak pulang satu minggu karena harus menagih hutang di luar kota. Paling-paling aku bisa lihat abi lewat ponsel ummi. Awalnya aku merasa kecewa sekali, tapi setelah berkunjung ke istana aku jadi semakin mengerti, bahwa perjuangan butuh pengorbanan. Biarlah aku berkorban tidak ketemu abi, asalkan ekonomi syariah berdiri tegak di Negara Indonesia. Aku berdoa semoga BSM bisa menjadi gerbong ekonomi syariah di dunia. Cie..cie..
Kalau boleh saran, sesuai komitmen presiden yang menjadikan istana sebagai rumah rakyat, seharusnya istana menyediakan fasilitas tour untuk kepentingan anak-anak seperti: pembawa acara yang fun gak monoton, area bermain anak, badut, video presentasi yang lebih fun dan lain-lain. Apalagi pengunjung istana justru lebih banyak anak-anak pelajar. Dan satu lagi, ruang menyusui buat balita kayak aku, xixixi…
Selain itu, aku mau mengucapkan terima kasih buat kakak2 panitia dari BSM Writters. Aku bertekad akan menjadi penulis seperti kakak2 panitia. Makasih juga buat Kakak yang baik2 dan cantik2 yang udah mau gendong2 aku. Aku serasa jadi artis banget. Cihuuuyyy…
Pesan abiku:
#kunjungi BSM di www.syariahmandiri.co.id
#kalau berhutang harus mau bayar. Kalau tidak bayar, tidak diterima Allah kalau wafat
Thursday, September 4, 2014
Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah
Pembiayaan/kredit
bermasalah tidak hanya menjadi virus di bank konvensional, tapi juga mulai
menjalar ke bank syariah. Pembiayaan bermasalah dapat mempengaruhi tingkat
kesehatan bank. Pembiayaan bermasalah berdampak langsung kepada laba dan tingkat
kesehatan bank. Laba berkurang karena debitur tidak menyetorkan margin/bagi
hasil kepada bank.
Selain itu,
tunggakan angsuran akan mempengaruhi kolektibilitas nasabah dari “Lancar”
menjadi “Kurang Lancar” atau bahkan “Macet” atau lebih dikenal dengan istilah
NPF (Non Performing Financing). Semakin tinggi NPF, semakin bank dianggap tidak
“SEHAT”. Pada taraf NPF tertentu bank akan dianggap gagal mengelola bisnisnya
dan akan mendapatkan pengawasan khusus dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Jika
sudah demikian, maka bank akan makin kesulitan mengelola bisnisnya.
Penyebab
pembiayaan bermasalah di bank syariah dan bank konvensional pun kurang lebih
sama, antara lain:
1.
Faktor bisnis, misal: ditipu rekan bisnis, izin usaha
dibekukan, bangkrut, pekerjaan tidak dibayar oleh bowheer, dan lain-lain
2.
Faktor karakter, misal: penyimpangan tujuan penggunaan
dana, memang berniat "ngemplang", kabur/hilang/skip, dan lain-lain
3.
Faktor kejahatan bank, misal: kredit fiktif
Akar
permasalahannya sama, kualitas Sumber Daya Manusia yang masih perlu
ditingkatkan. SDM bank harus memiliki kemampuan yang luar biasa, antara lain:
1.
memiliki pengetahuan/wawasan tentang bisnis, antara
lain: memiliki jaringan bisnis, mampu melihat peluang bisnis, mampu menganalisa
bisnis, mampu mengidentifikasi risiko dan mampu melakukan mitigasi risiko
2.
memiliki pengetahuan hukum
3.
memiliki hati yang bersih dari keinginan berbuat
"jahat"
Sayangnya tidak
mudah merekrut Sumber Daya Manusia seperti itu, pasti ada kelebihan dan
kekurangan. Mendidik tenaga baru tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang
tidak sebentar. Tapi mau tidak mau bank harus menginvestasikan pekerjanya agar
bisa memberikan kontribusi terbaik di masa depan.
Maka dari itu
bank harus memiliki sistem yang juga mampu menyesuaikan diri dengan berbagai
risiko. Bank harus memiliki:
1.
sistem rekrutmen yang dinamis
2.
sistem benefit yang memadai
3.
manajemen risiko yang kuat
4.
infrastruktur teknologi yang sesuai
5.
produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah (product centric)
6.
sistem penagihan yang kuat
Subscribe to:
Posts (Atom)