A. Perkembangan
Perhitungan Kebutuhan Modal
Tujuan
Basel Committee adalah memperkuat
kerangka dasar budaya, stabilitas sistem perbankan internasional. Selain itu,
Basel Committee juga ingin menciptakan kerangka dasar yang konsisten dan tidak
memihak (fair) bagi bank-bank di
berbagai Negara dengan sumber daya berbeda yang aktif menjalankan kegiatan
operasional perbankan secara internasional.
ATMR
adalah aktiva didalam dan diluar neraca bank (on balance sheet dan off
balance sheet) berdasarkan bobot tertentu untuk menerapkan besaran asset
berisiko. Asset berisiko tersebut merupakan dasar untuk menghitung kebutuhan
modal bank untuk menutup risiko.
Daftar
kelompok asset dan bobot masing-masing risiko sebagai berikut:
No.
|
Kelompok
Asset
|
Bobot
Risiko (%)
|
1
|
Cash
|
0
|
2
|
Domestic
and OECD central government
|
0
|
3
|
Government
lending OECD
|
0
|
4
|
Domestic
and OECD public sector and local government
|
0 to 50
|
5
|
Interbank
(OECD) and international development banks
|
20
|
6
|
Non-OECD
bank < 1 year
|
20
|
7
|
Mortgage
Lending (First charge on residential property)
|
50
|
8
|
Corporate
and unsecured personal debt
|
100
|
9
|
Non-OECD
bank > 1 year
|
100
|
10
|
Non-OECD
government debt
|
100
|
1. Basel
I Tahun 1988
a.
2 tujuan fundamental Basel Committee:
i.
Memperkuat kerangka dasar budaya (soundness)
ii.
Stabilitas sistem perbankan internasional
b.
Menghitung kebutuhan modal berdasarkan RISIKO
KREDIT
c.
Nilai CAR minimal 8%
d.
Satu formula untuk semua kategori (one size fit all)
e.
Hanya mengenal modal Tier 1 dan Tier 2
f.
Basel I dapat mendorong bank mengambil risiko
lebih besar karena semua kredit dianggap mempunyai bobot risiko yang sama
2. Basel
I, Market Risk Amendment Tahun 1996
a.
Menghitung kebutuhan modal ditambah RISIKO PASAR
b.
Tambahan modal Tier 3
c.
Bank dapat menggunakan model STANDAR atau model
INTERNAL yaitu menggunakan pendekatan Value
at Risk (VaR)
3. Basel
II
a.
Menghitung kebutuhan modal ditambah RISIKO
OPERASIONAL
b.
Memperkenal PRINSIP 3 PILAR
c.
Pilar 1 mengatur tentang kebutuhan penyediaan
modal minimum untuk menutup risiko kredit, risiko pasar (trading book) dan risiko operasional
d.
Pilar 2 mengatur tentang supervisory review,
risiko suku bunga dalam banking book, dan risiko konsentrasi
e.
Bank menggunakan metode STANDAR, metode IRB (Internal Rating Based) foundation dan
IRB advanced
4. Basel
III, September 2010
a.
Modal Tier 1 mengandalkan modal equity dan
membatasi modal quasi (hybrid capital)
b.
Bank harus menyediakan cadangan modal (buffer), sehingga CAR minimum naik dari
8% menjadi 10.5%
c.
Kewajiban bank menyediakan dana likuid dengan
formula LCR (Liquidity Coverage Ratio)
dan NSR (Net Stable Funding Ratio)
No comments:
Post a Comment