Sistem Rating
Dan Scoring
1. Sistem
Rating
a.
Sistem rating
bertujuan mengklasifikasikan perusahaan secara sistematis kedalam suatu kelas
risiko.
b.
Dengan system
rating dapat dilakukan estimasi Probability
of Default (PD)
c.
Sistem rating
tidak secara langsung menginformasikan besarnya risiko atau jumlah kerugian
d.
Sistem rating
tidak secara langsung menetapkan pricing dan besarnya limit kredit
e.
Rating biasanya dipublikasikan oleh EXTERNAL RATING AGENCY seperti Standar & Poor’s, Moody’s, Fitch maupun
internal bank berdasarkan penerapan internal
rating system
f.
Penyusunan rating dapat menggunakan pendekatan
KUANTITATIF, KUALITITATIF atau kombinasi
g.
Harus direview secara periodik
h.
Ada 3 jenis rating:
i.
Financial
rating: quantitative approach menggunakan laporan keuangan
ii.
Customer
rating: peringkat debitu berdasarkan gabungan aspek kuantitatif (informasi
keuangan) dan kualitatif antara lain: informasi manajemen, pembayaran,
pemasaran, produksi, maupun kondisi social dan lingkungan, dan lain-lain
iii.
Facility
rating: rating yang
memperhitungkan faktor fasilitas yang diperoleh debitur serta jaminan
Sistem
rating dan data yang diperlukan serta penggunaan masing-masing rating tersebut
dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Keterangan
|
Financial
Rating
|
Customer
Rating
|
Facility
Rating
|
Data
|
Laporan keuangan
|
-Laporan keuangan
-Infromasi kualitatif
|
Laporan keuangan
-Infromasi kualitatif
-Agunan
|
Penggunaan
|
PD
|
PD
|
EL, CKPN, Risk
premium
|
i.
Menurut Basel II setidaknya terdapat 8 rating, antara lain:
No.
|
Rating
|
Keterangan
|
1
|
AAA
|
Komitmen pembayaran sangat kuat; Tingkat risiko
TERENDAH
|
2
|
AA
|
Komitmen pembayaran sangat kuat; Tingkat risiko
SANGAT RENDAH
|
3
|
A
|
Komitmen pembayaran cukup kuat; Tingkat risiko
RENDAH
|
4
|
BBB
|
Komitmen pembayaran dapat DIPERTIMBANGKAN tetapi
dapat mengalami kerugian apabila keadaan berubah dan kondisi ekonomi
terganggu; Investment grade yang paling rendah
|
5
|
BB
|
Kualitas kredit CUKUP BAIK dan mengindikasikan
bahwa masih ada kemungkinan peningkatan risiko kredit yang disebabkan
perubahan kondisi ekonomi yang merugikan (spekulatif)
|
6
|
B
|
Kualitas kredit CUKUP
|
7
|
C
|
Kemungkinan gagal bayar cukup nyata
|
8
|
D
|
Kemungkinan gagal bayar
|
2. Sistem
Scoring
a.
Alat bantu untuk mengukur risiko kredit dalam
bentuk suatu model untuk memprediksi tingkat kegagalan bayar
b.
Meningkatkan kualitas pengukuran risiko
c.
Mempercepat proses persetujuan kredit
d.
Obyektif
e.
Terdiri dari parameter tertentu seperti
demografi, keuangan serta kinerja debitur
f.
Harus direview secara periodik
No comments:
Post a Comment